
Fenomena Bediding Landa Makassar, Dinkes Imbau Warga Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Dingin
Makassar — Fenomena cuaca dingin ekstrem yang dikenal dengan istilah bediding mulai dirasakan masyarakat Kota Makassar di tengah musim kemarau. Meski musim kemarau umumnya identik dengan suhu panas, fenomena bediding justru membuat suhu udara terasa sangat dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes, mengungkapkan bahwa fenomena ini merupakan kondisi alamiah yang biasa terjadi pada puncak musim kemarau, dan diperkirakan berlangsung hingga awal September.
“Bediding bukan penyakit, tetapi bisa berdampak pada kesehatan masyarakat jika tidak diantisipasi dengan baik,” ujar dr. Nursaidah dalam keterangannya, Senin (21/07).
Ia menegaskan pentingnya menjaga kondisi tubuh di tengah cuaca dingin ini. Beberapa langkah sederhana namun efektif perlu dilakukan, seperti menjaga kehangatan tubuh saat tidur, dan menyesuaikan aktivitas harian agar tidak terlalu lama terpapar suhu dingin.
Selain itu, Dinkes juga menyarankan agar sirkulasi udara di rumah tetap baik. Sinar matahari sebaiknya dibiarkan masuk ke dalam rumah di pagi hingga siang hari, namun jendela harus ditutup rapat untuk mencegah angin dingin masuk pada malam hari.
“Olahraga secara rutin juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Jangan lupa konsumsi makanan bergizi, tinggi protein, dan cukupi cairan tubuh dengan air putih,” imbau dr. Nursaidah.
Masyarakat juga dianjurkan untuk beristirahat cukup sebagai bagian dari upaya menjaga imunitas. Di samping itu, konsumsi vitamin C sebagai antioksidan juga disarankan, meski perlu perhatian khusus bagi penderita gangguan lambung.
“Fenomena bediding ini memang tidak bisa dihentikan, tetapi kita sendiri harus aktif menjaga kesehatan. Tidak ada yang bisa bantu kecuali kita sendiri,” pungkas dr. Nursaidah.
